Wednesday, February 7, 2018

GUBERNUR JAWA BARAT (Kang Aher) Kagum dan Takjub terhadap Karya Tulis Ilmiah Siswa/i SMP, SMA, dan SMK Plus Pontren YABAFA pada Peresmian gedung Perpustakaan





PAKENJENG, GARUT-- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengaku terpukau dengan SMA Badahiyatul Falah Kecamatan Pakenjeng Kabupaten Garut. Sekolah berbasis pesantren tersebut menerapkan aturan menukar ijazah dengan membuat sebuah buku berisikan karya ilmiah bagi siswanya.


Aher melihat beberapa buku karya alumni siswa SMA Badahiyatul Falah yang telah dibundel dalam satu jilid. 

"Sangat bagus, tadi melihat sekilas, karyanya lebih kental muatan moral, humanisme," tutur Aher selepas peresmian perpustakaan SMA Badahiyatul Falah, Senin (5/2/2018). 

Dengan usia yang relatif muda, para siswa ternyata mampu untuk membuat buku hasil pemikirannya sendiri. Walaupun tema yang diambil masih seputaran religi dan humanisme. 

"Untuk anak kelas XII SMA dan diwajibkan pesantren untuk membuat karya tulis sebelum lulus, sangat baik. Sudah luar biasa pikiran anak-anak sehingga kita dorong supaya mereka bisa terus berkembang," ujarnya.

Terlebih kata Aher lokasi sekolah tersebut berada di tempat terpencil. "Untuk sampai ke sini berjihad luar biasa," ucapnya. 

Salah satu dorongan untuk menumbuhkan kreatifitas siswa dalam mendukung literasinya, Aher akan terus mendukung keberadaan perpustakaan di sekolah tersebut dengan melengkapi buku-bukunya baik melalui bantuan dari perpustakaan Jawa Barat maupun Kabupaten Garut. 

"Mudah-mudahan dari tempat terpencil ini, bisa menghasilkan generasi bermakna bagi Garut, Jawa Barat bahkan Indonesia. Siapa tahu dari sini muncul orang hebat," katanya. 

Salah seorang siswi, Wilda Hanifah, sebagai seorang siswa yang akan lulus tahun ini mengaku sedang menyiapkan sebuah buku sebagai salah satu persyaratan untuk 'menebus' ijazah jika lulus kelak. 

"Sedang menulis buku berjudul 'memaknai kehidupan'," tutur Wilda. 

Walaupun baru pertama kali membuat karya tulis, Wilda mengaku semangat untuk menyelesaikan bukunya tersebut. Bahkan dia menyebut tugas tambahan tersebut sebagai latihan sebelum dirinya melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. 

"Sangat berguna, bisa dibina menyusun buku karena akan memudahkan saya saat kuliah nanti. Kuliahkan harus banyak membuat karya tulis," ucapnya.